Arti Warna Rompi Safety Lengkap Penjelasan Warna dan Fungsinya
Mengapa Warna pada Rompi Safety Penting?
Penjelasan Warna Rompi Safety yang Umum

Arti Warna Rompi Safety Merah
Arti Warna Rompi Safety Oranye
Arti Warna Rompi Safety Kuning Stabilo atau Hijau
Arti Warna Rompi Safety Biru
Pilihan Warna Lain dan Variasinya
Selain warna-warna utama di atas, beberapa warna lain juga digunakan untuk tujuan spesifik:
- Putih: Manajemen Senior, Inspeksi, Kebersihan. (Lingkungan: Industri Makanan, Farmasi, Manajer Proyek Senior).
- Hitam: Pekerjaan Malam Hari dengan strip reflektif penuh. (Lingkungan: Petugas Parkir, Staf Keamanan Malam).
- Pink/Ungu: Tamu atau Pengunjung. (Lingkungan: Area Proyek yang Dikontrol Ketat).
- Kombinasi: Multi-role atau Sub-kontraktor. (Lingkungan: Pekerja yang memiliki peran ganda atau tim sub-kontraktor).
Standar Visibilitas dan Performa Rompi Safety
Efektivitas rompi keselamatan diukur berdasarkan standar internasional seperti EN ISO 20471 atau ANSI/ISEA 107. Standar ini membagi rompi menjadi kelas-kelas berdasarkan luas bahan fluorescent dan retro-reflektif yang digunakan:
- Kelas 1: Luas Bahan Fluorescent 0.14 m², Luas Bahan Reflektif 0.10 m². (Kondisi: Risiko Rendah seperti area parkir, gudang dengan lalu lintas lambat).
- Kelas 2: Luas Bahan Fluorescent 0.50 m², Luas Bahan Reflektif 0.13 m². (Kondisi: Risiko Sedang seperti jalan kota, konstruksi umum, kecepatan < 50 km/jam).
- Kelas 3: Luas Bahan Fluorescent 0.80 m², Luas Bahan Reflektif 0.20 m². (Kondisi: Risiko Tinggi seperti jalan tol, bandara, kecepatan tinggi, malam hari).
Tips: Pilih rompi bersertifikat SNI yang tahan 25 kali cuci.
Performa Kunci:
- Bahan Fluorescent: Bertanggung jawab untuk visibilitas di siang hari.
-
Bahan Retro-Reflektif: Bertanggung jawab untuk visibilitas di malam hari (memantulkan cahaya kembali ke sumbernya, seperti lampu kendaraan).
Panduan Memilih Warna Rompi Sesuai Fungsi Pekerjaan
Memilih warna rompi harus didasarkan pada Analisis Risiko Pekerjaan (JSA) dan peran spesifik pekerja:
- Asesmen Risiko Lingkungan: Jika pekerjaan melibatkan lalu lintas tinggi (jalan tol, bandara), pilih Kuning Stabilo Kelas 3. Jika hanya di gudang, Oranye Kelas 2 sudah memadai.
- Identifikasi Peran: Tetapkan kode warna yang jelas. Misalnya, Biru untuk supervisor, Merah untuk hazard control, dan Oranye untuk pekerja umum.
-
Pertimbangkan Iklim Lokal: Di Indonesia, pilih bahan fluorescent yang tahan UV agar warna tidak cepat pudar, dan pertimbangkan rompi mesh (jaring) untuk mengurangi heat stress.
Kesalahan Umum dalam Interpretasi Warna Rompi
Terdapat beberapa kesalahpahaman umum yang harus dihindari dalam penerapan kode warna rompi safety:
-
Kesalahan: Semua warna high-vis sama efektifnya.
-
Fakta: TIDAK BENAR. Kuning stabilo jauh lebih efektif untuk visibilitas malam hari dibandingkan oranye, dan warna gelap (seperti biru) tidak boleh digunakan untuk pekerja yang berinteraksi langsung dengan lalu lintas.
-
-
Kesalahan: Rompi yang pudar masih bisa dipakai.
-
Fakta: TIDAK BENAR. Bahan fluorescent yang pudar kehilangan kemampuan visibilitas siang harinya. Rompi harus diganti jika strip reflektifnya retak atau warna dasarnya memudar.
-
-
Kesalahan: Mencampur warna tanpa sistem itu tidak masalah.
-
Fakta: TIDAK BENAR. Kode warna harus diterapkan secara ketat dan konsisten. Mencampur warna tanpa sistem yang jelas akan membingungkan dan menghilangkan fungsi identifikasi jabatan.
-
Pertanyaan Umum tentang Warna Rompi Safety
Q: Warna rompi safety mana paling aman malam hari?
A: Kuning fluorescent kelas 3 dengan strip reflektif penuh.
Q: Bolehkah campur warna rompi di satu tim?
A: Boleh asal ada sistem jelas per role, jangan acak-acakan.
Q: Berapa lama rompi safety tahan pakai?
A: 1-2 tahun dengan perawatan baik, ganti jika strip pudar.
Lihat juga:
Jenis Rompi Safety Lengkap
Butuh rompi safety warna lengkap untuk proyek? Hubungi MokoWorkwear sekarang! Dapatkan katalog 10+ warna, harga grosir spesial, pengiriman cepat ke seluruh Indonesia. Pesan hari ini - jaga K3 tim Anda maksimal!
📞 WhatsApp: Mokoworkwear